
Dikatakan bahwa UEA akan berinvestasi antara Dh150-200 miliar pada tahun 2030 untuk memastikan permintaan energi terpenuhi sambil mempertahankan pertumbuhan ekonomi, menghasilkan penghematan finansial sebesar Dh 100 miliar, kata Menteri. Al Mazrouei berkata, “Kami mengemban tugas memperbarui Strategi Energi UEA 2050 untuk mempercepat transisi energi dan meningkatkan pangsa energi bersih dalam bauran energi kami untuk menjadi netral iklim pada tahun 2050 dan membantu mencapai visi kami tentang pembangunan berkelanjutan.”
Strategi yang diperbarui akan mendukung goal untuk mencapai faktor emisi jaringan sebesar 0,27 kg CO2/kWh pada tahun 2030, yang lebih rendah dari rata-rata world, untuk mencapai nol bersih di sektor energi dan air pada tahun 2050. “Ini juga akan membantu UEA lebih dari tiga kali lipat pangsa energi terbarukan pada tahun 2030 untuk tetap berada di jalur tujuan mitigasi perubahan iklimnya, serta membantu meningkatkan pangsa kapasitas energi bersih terpasang dalam complete bauran energi hingga 30 persen pada tahun 2030,” kata Al Olama.
Dengan Strategi Hidrogen Nasional, UEA berharap dapat mengurangi emisi di sektor-sektor yang sulit dikurangi, seperti industri berat, transportasi darat, penerbangan, dan angkutan laut, sebesar 25 persen pada tahun 2031 dan 100 persen pada tahun 2050. Negara tersebut memiliki menetapkan tujuan untuk menghasilkan 1,4 juta ton hidrogen per tahun (MTPA) pada tahun 2031, meningkat menjadi 15 MTPA pada tahun 2050.
Strategi tersebut juga mendirikan pusat R&D hidrogen dan dua oasis hidrogen (rantai stasiun pengisian bahan bakar hidrogen) pada tahun 2030. Setidaknya sepuluh langkah dan pendukung telah diidentifikasi dalam tiga tahap utama dalam Strategi Hidrogen Nasional untuk mencapai goal yang ditetapkan pada tahun 2031, jelas Menteri. Al Mazrouei berkata, “Ini adalah rencana jangka panjang untuk mengubah UEA menjadi produsen dan pemasok hidrogen rendah karbon terkemuka dan andal pada tahun 2031.”
Al Olama berkata, “Ini melibatkan langkah nyata untuk membangun dua oasis hidrogen dan mengeksplorasi tiga oasis masa depan untuk mengkonsolidasikan posisi UEA sebagai produsen dan pemasok energi bersih yang andal melalui peningkatan kapasitas produksi hidrogen.”
Sementara itu, Dr Sultan Al Jaber, Menteri Perindustrian dan Teknologi Lanjutan dan Calon Presiden COP28 mengatakan, “Dengan membangun keahlian kami di sektor energi dan mengekspor hidrogen, UEA akan memainkan peran penting dalam mempercepat dekarbonisasi ekonomi world. . Dunia harus menggandakan produksi hidrogennya pada tahun 2030, dan UEA berkomitmen untuk memimpin dengan memberi contoh saat kami bersiap menjadi tuan rumah COP28.”