
China mengandangkan seluruh armada Boeing 737 MAX-nya setelah kecelakaan udara satu jet 737 MAX yang dioperasikan oleh Ethiopian Airways pada Maret 2019, kecelakaan mematikan kedua mannequin tersebut dalam lima bulan.
Menurut informasi resmi, maskapai China mengandangkan semua 96 jet yang mereka miliki saat itu.
“Pada akhir Juni, sekitar 90 persen armada 737 MAX China telah melanjutkan operasi komersial, dengan beberapa pesawat ditempatkan pada rute internasional regional yang menghubungkan kota-kota domestik ke sejumlah tujuan di Asia Tengah dan Asia Tenggara,” kata Carbary dalam artikel.
China Southern Airways milik negara adalah maskapai pertama negara itu yang melanjutkan penerbangan 737 MAX pada Januari, setelah pesawat itu dikandangkan selama hampir empat tahun.
Maskapai penerbangan China kemudian secara bertahap memperkenalkan kembali mannequin tersebut untuk beroperasi dan pada bulan April Boeing memperkirakan bahwa setengah dari armada MAX negara itu telah beroperasi.