
Penyelesaian akan dibayarkan langsung ke Tesla untuk menguntungkan perusahaan. Penyelesaian tersebut menyimpulkan gugatan tahun 2020 dari dana pensiun yang memegang saham Tesla.
Pemegang saham Richard Tornetta juga mengajukan gugatan terhadap Tesla pada 2019 untuk membatalkan kesepakatan pembayaran 2018 Musk. Dia mengklaim paket itu adalah ‘hibah kompensasi terbesar dalam sejarah manusia’ dan dibayarkan secara tidak adil kepada Musk, kata laporan itu.
“Direktur Tesla dituduh memberi diri mereka sendiri sekitar 11 juta opsi saham dari 2017 hingga 2020, yang menurut pemegang saham jauh melebihi standar untuk dewan perusahaan,” catat laporan itu.
Mereka setuju untuk mengembalikan nilai setara 3,1 juta opsi saham Tesla, menurut pengajuan pengadilan. Pekan lalu, muncul laporan bahwa Musk bahkan merencanakan rumah kaca mewah untuk dirinya sendiri di dekat markas Tesla di Austin, Texas, senilai jutaan dolar yang mendorong penyelidikan inside oleh dewan pembuat mobil listrik atas dugaan ketidakwajaran.
Menurut Wall Avenue Journal, Tesla merencanakan “Mission 42” tahun lalu yang menyerukan bangunan berdinding kaca yang dramatis dan tidak biasa bagi Musk untuk muncul di dekat kantor pusat pembuat mobil di Texas.
Proyek rahasia itu termasuk pembuatan kotak kaca dengan fitur tempat tinggal, seperti kamar tidur, kamar mandi, dan dapur, kata laporan itu, mengutip sumber. Proyek tersebut dilaporkan memicu penyelidikan inside atas “kemungkinan ketidakwajaran”, karena kekhawatiran bahwa Musk mungkin menggunakan dana perusahaan untuk membangun rumah tersebut.
Proyek rahasia itu digambarkan sebagai rumah untuk CEO Tesla yang akan berlokasi di dekat Gigafactory perusahaan di wilayah Austin. Musk baru-baru ini mengungkapkan bahwa dia tinggal di rumah sewaan kecil senilai $50.000 di Boca Chica/Starbase, dekat fasilitas House X.